Label

Rabu, 21 Maret 2012


Profesi adalah pekerjaan yang dapat memenuhi kepuasan lahir batin yang didasari oleh penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, perilaku yang sebelum menjalankan tugasnya wajib bersumpah atas gelar yang disandangnya,selama manjalanjan tugas wajib mematuhi kode etik yang telah ditetapkan ol;eh organisasi profesinya (Anonim A, 2008).
Kedoteran ( medicine ) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhanya. Veteriner adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek kesejahteraan timbal balik antara manusia, hewan, dan lingkungan yang meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan produksi sehingga sumber daya alam lestari (Anonim A, 2008).
Profesi Veteriner yaitu pekerjaan yang didasari atas ilmu-ilmu kedokteran hewan yang menjalankan tugasnya wajib menikrarkan sumpah Kedokteran Hewan dan mematuhi kode etik yang telah ditetapkan sebagai Dokter Hewan (Anonim A, 2008).
Asal usul profesi veteriner. Kata-kata veteriner berasal dari kata latin veterinae yang berarti hewan penarik (sapi, kuda, dll). Orang-orang yang mempelajari sejarah menemukan tulisan Cina tentang penyakit kuda, sapi, dan kerbau pada tahun 2500 S.M. juga lukisan India kuno berumur 4000 tahun menunjukkan manusia merawat kuda dan gajah. Lukisan mesir kuno juga menunjukkan bagaimana mereka merawat ternak dan anjing mereka agar sehat. Orang Romawi kuno menyebut dokter hewan sebagai veterinarius ( Anonim B, 2009 ).
Profesi Veteriner merupakan profesi yang sangat tua di dunia, yang muncul sebagai pengembangan dari Profesi Kedokteran di zaman Yunani Kuno pada 460-367 Sebelum Masehi(SM) oleh Bapak Kedokteran di dunia bernama Hippocrates. Pengembangan kedokteran hewan dikembangkan oleh imuwan generasi berikutnya, bernama Aristoteles terkenal dengan bukunya “Historia Animalium” (Story of Animals) yang menguraikan lebih dari 500 spesies hewan ( Anonim B, 2009 ).
Sejarah Dokter Hewan di Indonesia
Sebelum 1820 telah didatangkan sapi2 dari Asia Selatan. Bersama tsb problem penyakit baru. Th 1820 didatangkan seorang dokter hewan Belanda R.A. Copieters. Th.1843 secara teratur didatangkan tambahan drh dari Belanda, dg tugas utama di militer. Tgl 24 Desember 1851 drh tsb dikoordinasikan dalam Veeartsenijkundigde Dient (VD) atau Jawatan Kehewanan. Di Surabaya th 1860 didirikan sekolah dokter hewan bagi bangsa Indonesia tetapi krn pemerintah Belanda kurang respon, ditutup th 1875. Th 1879-1880 timbul wabah sampar sapi dan kerbau (Rinder pest) ratusan ribu hw mati. Timbul perlunya pendidikan drh walau ada pro dan kontra. Baru th 1907 pemerintah mendirikan sekolah dokter hewan bagi bangsa Indonesia di Bogor. Bersamaan tsb didirikan Lab. Penyakit Hewan (Veeartsenijkundigde Laboratorium dibawah pimpinan Prof.Treub dan dokter hewan De Does. Lab. tsb ditugasi untuk membuat anti sera dan vaksin dan merencanankan pembarantasan penyakit dengan imunisasi disamping peningkatan mutu dan produksi. Th 1914 sekolah tsb berganti nama menjadi NIVS (Nederland Indische Veeartseen school). Pada th 1928 sekolah tsb pindah di Taman Kencana Bogor tempat FKH IPB, hingga th 2000.
Tongkat dengan ular yang melilit yaitu asclepius dan caduceus. Sedangkan Asclepius merupakan seorang tabib yang sangat hebat yang hidup sekitar tahun 1200 SM (sebagaimana digambarkan dalam sajak Iliad). Karena keahliannya dalam mengobati dia lama-kelaman diceritakan melalui berbagai mitos dan legenda sehingga akhirnya dia di ‘Dewakan’ menjadi asclepius, sang dewa penyembuh (God of Medicine) ( Macherie, 2009 ).
Lambang tongkat yang dikelilingi satu ular mungkin asalnya begini: Pada zaman dia hidup terdapat wabah infeksi oleh cacing gelang “Dracunculus medinensis”, alias ‘ular berapi’, alias ‘naga dari medina’, alias ‘cacing guinea’. Cacing ini merayap dibawah kulit penderita. Dan para tabib saat itu mengobati dengan cara mengeluarkan cacing ini dengan cara memotong kulit pas didepan jalur yang akan dilewati si cacing tersebut. Lalu secara hati-hati cacing ini di buat merayap melilit tongkat yang di bawa si tabib sampai semua cacing ini keluar semua. Dan dipercaya karena infeksi ini sangat mewabah, para tabib mempromosikan pelayanan dirinya dengan cara memperlihatkan tanda ular yang memlilit tongkat. Sedang ularnya asclepius sendiri dipercaya yaitu ular yang merupakan Family Colubridae dan diklasifikasikan “Elaphe longissima”. Ular ini berciri halus, menkilap, dan ramping, ular ini punya punggung coklat dengan garis-garis yang lebih gelap di belakang matanya. Perutnya berwarna kekuningan ( Macherie, 2009 ).
Aesclepius selalu ditampilkan sebagai seorang yang sedang berdiri dengan jubah panjang. Dalam setiap patung dan fragmen ia selalu membawa tongkat tongkat kayu yang dilingkari oleh ular, tongkat ini yang merupakan lambang ilmu kedokteran. Tongkat melambangkan tongkat dari cypress melambangkan kekuatan dan solidaritas para dokter. Ular melambangkan alat penyembuh Aesclepius dan sifat ular yang selalu berganti kulit mengambarkan bahwa setap dokter harus selalu meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan ( Macherie, 2009 ).
Huruf “V” berarti Veteriner , yaitu profesi dokter hewan. Warna ungu melambangkan keagungan ( Macherie, 2009 ).
Dengan diterimanya diri saya masuk profesi Dokter Hewan maka Saya bersumpah/berjanji bahwa :
1. Secara khidmat dengan ini, saya menyatakan diri untuk mengamalkan ilmu yang saya miliki sebagai Dokter Hewan untuk kebajikan masyarakat dalam pengabdian kepada kemanusiaan melalui peningkatan kesehatan hewan dan perbaikan mutu ternak yang berwawasan kesinambungan, keselarasan dan kelestarian hidup manusia.
2. Saya akan melaksanakan profesi saya dengan seksama dan mulia.
3. Saya akan memberikan pertimbangan utama untuk kesehatan pasien saya, kepentingan tertinggi si pemilik dan kesejahteraan sesama manusia.
4. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan yang berlawanan dengan hukum kemanusiaan atau penyimpangan dari Kode Etik profesi saya.
5. Saya menjunjung dan akan berusaha mempertinggi kehormatan serta tradisi luhur dari profesi Dokter Hewan.
6. Sumpah/janji ini saya buat dengan rela hati di hadapan Tuhan Yang Maha Esa serta mempertaruhkan kehormatan saya ( Anonim C, 2009 ).
Dengan diterimanya diri saya masuk profesi kedokteran hewan, saya bersumpah
* Akan mengabdikan diri saya, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki kepada perbaikan mutu, peringanan penderitaan serta perlindungan hewan demi kesejahteraan masyarakat
* Akan menggunakan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki berlandaskan perikemanusiaan dan kasih sayang kepada hewan
* Akan memberikan pertimbangan utama untuk kesembuhan, kesehatan dan kesejahteraan pasien saya, kepentingan tertinggi klien dengan mempertaruhkan kehormatan profesi dan diri saya
* Akan selalu menjunjung tinggi kehormatan dan tradisi luhur profesi Kedokteran Hewan dengan memegang teguh Kode Etik Profesi saya
Sumpah ini saya ucapkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa ( Anonim C, 2009 ).
Tugas-tugas Teknis Dokter Hewan
1. Pendiagnosaan, pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosis;
2. Pemeliharaan dan pembudidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak;
3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah;
4. Penjaminan mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan;
5. Peningkatan mutu gizi protein hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan;
6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan pengedaran obat hewan dan bahan-bahan biologis;
7. Penclitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran hewan;
8. Pendidikan kepada client (client education).
STANDAR KOMPETENSI PROFESI DOKTER HEWAN
1. Memiliki wawasan di bidang etika veteriner, legislasi veteriner dan penghayatan profesi veteriner;
2. Mampu menangani penyakit-penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium;
3. Memiliki wawasan di bidang sistem kesehatan nasional;
4. Merniliki ketrampilan dalam melakukan:
* Pendiagnosaan secara fisik, laboratorik (mikrobiologi, parasitologi, patologi dan patologi klinik) dan epidemiologist terhadap penyakit serta disfungsi hewan, disamping juga penanganannya secara medik, operatif dan populatif;
* Penulisan resep dan penyusunan nutrisi hewan;
* Pemeriksaan nekropsi hewan;
* Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi;
* Pengawasan bahan makanan asal hewan dan produk olahannya, scjak hewan hidup sampai pada konsumen;
* Pengendalian kesehatan hewan, penyakit zoonosis dan pelestarian lingkungan;
* Pengawasan dan pengendalian mutu, serta pemakaian dan peredaran obat hewan, bahan-bahan biologis, serta material genetis.

Selasa, 20 Maret 2012



Merupakan filum terbesar di antara filum-filum yang lain karena lebih dari 75 % dari binatang-binatang yang telah dikenal merupakan anggota dari filum ini. Karena itu, sebagian besar dari jenis-jenis hama tanaman juga termasuk dalam filum Arthropoda.
Anggota dari filum Arthropoda yang mempunyai peranan penting sebagai hama tanaman adalah klas Arachnida (tunggau) dan klas Insecta atau Hexapoda (serangga).
1.    Klas Arachnida
Tanda-tanda morfologi yang khas dari anggota klas Arachnida ini adalah:
*      Tubuh terbagi atas dua daerah (region), yaitu cephalothorax (gabungan caput dan thorax) dan abdomen.
*      Tidak memiliki antene dan mata facet.
*      Kaki empat pasang dan beruas-ruas.
Dalam klas Arachnida ini, yang anggotanya banyak berperan sebagai hama adalah dari ordo Acarina atau juga sering disebut mites (tunggau).
Beberapa jenis hama dari ordo Acarina antara lain adalah :
*      Tetranychus cinnabarinus Doisd. atau hama tunggau merah/jingga pada daun ketela pohon.
*      Brevipalpus obovatus Donn. (tunggau daun teh).
*      Tenuipalpus orchidarum Parf. (tunggau merah pada anggrek).
Kelas       : Arachnida
Sub Kelas: Acari
Ordo: 1. Parasitiformes         2. Acariformes (Tungau)
               - Kasad mata                - Kecil
               - Keras                          - Halus
Sub Ordo : Ixodida
Famili      : Ixodidae & Argasidae
1)   Ixodidae
Siklus Hidup
(Variasi SH : berumah satu, dua & tiga)
Ada 4 stadium: telur, larva, nimpha, dan dewasa.
ü Telur : betina-bertelur-mati
                      Jumlah ribuan, warna coklat s.d. bbrp hari
ü Larva : telur-menetas 2 mg s.d. bbrp bulan-larva
                       di padang rumput, kaki 3 pasang
ü Nimpha dan dewasa:
          Nimpha-makan selama 4 s.d 8 hari
ü Tanah-inang sesuai-dewasa
2)   Argasidae
Telur (oval & merah) – menetas + 11 hari (panas) 3 – 8 minggu (dingin)
Larva makan – nimpha (batu, semak) – inang - dws
Siklus Hidup:
Telur larva nympha (protonymph deutonymph tritonymph) dewasa
1.    Berinduk semang satu: Larva sampai dewasa pada satu induk semang: B. microplus
2.    Berinduk semang dua: Larva-Nympha pd satu induk semang, nympha jatuh-dewasa pd induk semang lain: R. evertsi, R. bursa, Hyallomma excavatum
3.    Berinduk semang tiga: Larva pd induk semang I ;
jatuh menjadi nympha mencari induk semang II ;
jatuh menjadi dewasa mencari induk semang III :
R. sanguineus, Haemaphysalis brancrofti
4.    Berinduk semang banyak: Ornithodoros moubata
2.  Klas Insekta (Hexapoda/serangga)
Anggota beberapa ordo dari klas Insekta dikenal sebagai penyebab hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk.
Secara umum morfologi anggota klas Insekta ini adalah:
*      Tubuh terdiri atas ruas-ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga daerah, yaitu  caput, thorax dan abdomen.
*      Kaki tiga pasang, pada thorax.
*      Antene satu pasang.
*      Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang atau bahkan tidak bersayap sama sekali.
Bentuk-bentuk serta ciri serangga stadia muda tersebut secara khusus akan dibicarakan pada uraian tentang Metamorfose serangga, sedang uraian singkat tentang morfologi “penciri” pada beberapa ordo penting klas Insekta akan diberikan pada uraian selanjutnya.
Metamorphosis  beberapa ordo serangga yang penting:
a.    Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu: telur ---> nimfa ---> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
*      Kecoa (Periplaneta sp.)
*      Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)
*      Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
b.   Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva bertipepolipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
*      Penggerek  batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
*      Kupu gajah (Attacus atlas L)
*     Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
c.    Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
Assalamu alaikum wr.wb.

Semoga di blog saya ini kita dapat berbagai macam pengetahuan.....
demi masa depan yang indah.....
^_^

wassalam.....


Azwar